Skip to content

Hentikan Miskomunikasi Kuasai 4 Bahasa Ajaib Setiap Kepribadian

  • by

bahasa

Kamu baru saja selesai menjelaskan sebuah ide brilian dengan penuh semangat, tetapi rekan kerjamu hanya menatap kosong. “Intinya apa, sih? Kamu ngomongnya muter-muter,” katanya. Di lain waktu, kamu mencoba memberikan kritik membangun kepada pasanganmu dengan niat baik, tetapi ia justru menangis dan merasa diserang. Momen-momen seperti ini sangat membuat frustrasi.

Kesalahpahaman atau miskomunikasi seringkali bukan karena niat yang buruk atau kurangnya kecerdasan. Penyebabnya jauh lebih sederhana: kita semua berbicara dalam “bahasa” yang berbeda, yang ditentukan oleh tipe kepribadian kita. Memahami kepribadian adalah seperti memiliki kamus penerjemah universal. Ini adalah kunci untuk memastikan pesanmu tidak hanya terkirim, tetapi juga diterima dengan benar.

Komunikasi Bukan Apa yang Kamu Katakan Tapi Apa yang Mereka Dengar

Prinsip paling fundamental dari komunikasi efektif adalah ini: pesan yang paling penting bukanlah yang kamu ucapkan, melainkan yang didengar dan dipahami oleh lawan bicaramu. Kamu bisa saja memiliki niat terbaik di dunia, tetapi jika caramu menyampaikannya tidak sesuai dengan “frekuensi” penerima, pesan itu akan hilang di tengah jalan.

Di sinilah pemahaman tipe kepribadian menjadi sebuah superpower. Ia memberimu “contekan” tentang bagaimana cara terbaik untuk membingkai pesanmu agar sesuai dengan preferensi alami lawan bicaramu. Ini bukan tentang manipulasi, melainkan tentang adaptasi dan empati.

Bahasa 1 Langsung ke Inti vs Butuh Pemanasan (Extravert vs Introvert)

Cara Berbicara dengan Tipe Extravert (E):
Mereka cenderung berpikir sambil berbicara (think out loud). Mereka mendapatkan energi dari pertukaran ide yang cepat dan dinamis.

  1. Lakukan: Ajak mereka brainstorming. Gunakan nada yang antusias. Jangan takut untuk bertukar ide secara bolak-balik. Mereka melihatnya sebagai kolaborasi, bukan sebagai interupsi.
  2. Hindari: Memberikan jeda hening yang terlalu panjang, yang bisa mereka anggap sebagai tanda ketidaktertarikan.

Cara Berbicara dengan Tipe Introvert (I):
Mereka berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara. Mereka membutuhkan waktu untuk memproses informasi secara internal.

  1. Lakukan: Beri mereka waktu untuk berpikir. Ajukan pertanyaan, lalu berikan jeda yang nyaman untuk mereka merumuskan jawaban. Jika memungkinkan, kirim agenda atau materi sebelum rapat agar mereka bisa mempersiapkan diri.
  2. Hindari: Memotong pembicaraan mereka atau menuntut jawaban instan. Ini bisa membuat mereka “mogok” berpikir atau biasa disebut dengan blank.

Bahasa 2 Fakta Konkret vs Gambaran Besar (Sensing vs Intuition)

Tes Kepribadian Online

Cara Berbicara dengan Tipe Sensing (S):
Mereka adalah orang-orang yang membumi dan fokus pada kenyataan. Mereka butuh data yang jelas dan aplikasi praktis.

  1. Lakukan: Gunakan contoh nyata, fakta yang terverifikasi, dan statistik. Jelaskan sesuatu secara runtut, langkah-demi-langkah. Fokus pada “apa”, “di mana”, “kapan”, dan “bagaimana”.
  2. Hindari: Terlalu banyak menggunakan bahasa kiasan, teori abstrak, atau konsep yang tidak jelas aplikasinya.

Cara Berbicara dengan Tipe Intuition (N):
Mereka tertarik pada pola, koneksi, dan visi masa depan. Mereka ingin tahu “mengapa” di balik segala sesuatu.

  1. Lakukan: Mulailah dari gambaran besar atau tujuan akhirnya. Jelaskan konsep dan visinya terlebih dahulu sebelum masuk ke detail teknis. Gunakan metafora dan analogi untuk membantu mereka memahami.
  2. Hindari: Langsung “menenggelamkan” mereka dengan detail dan fakta tanpa memberikan konteks atau tujuan yang jelas.

Bahasa 3 Logika Objektif vs Nilai Personal (Thinking vs Feeling)

Cara Berbicara dengan Tipe Thinking (T):
Mereka menghargai kejelasan, objektivitas, dan efisiensi. Komunikasi bagi mereka adalah alat untuk bertukar informasi dan memecahkan masalah.

  1. Lakukan: Sampaikan pesanmu secara langsung dan lugas. Fokus pada pro-kontra, data, dan solusi yang paling logis. Saat memberikan umpan balik, sampaikan berdasarkan kinerja dan fakta.
  2. Hindari: Menggunakan bahasa yang terlalu emosional atau “berbunga-bunga”. Mereka mungkin menganggapnya tidak efisien atau tidak tulus.

Cara Berbicara dengan Tipe Feeling (F):
Mereka perlu merasa terhubung secara personal dan dihargai. Komunikasi bagi mereka adalah cara untuk membangun dan menjaga keharmonisan.

  1. Lakukan: Mulailah percakapan dengan basa-basi yang tulus (misalnya, menanyakan kabar). Gunakan kata-kata yang menunjukkan apresiasi (“Terima kasih atas bantuanmu,” “Aku sangat menghargai pendapatmu”). Saat memberikan umpan balik, jelaskan dampaknya pada tim atau nilai-nilai bersama.
  2. Hindari: Memberikan kritik yang terlalu blak-blakan tanpa “pemanasan”. Mereka bisa menganggapnya sebagai serangan personal.

Bahasa 4 Butuh Kepastian vs Butuh Pilihan (Judging vs Perceiving)

Tes Kepribadian Online

Cara Berbicara dengan Tipe Judging (J):
Mereka menyukai keputusan, rencana, dan kesimpulan. Pembicaraan yang tidak jelas tujuannya bisa membuat mereka tidak nyaman.

  1. Lakukan: Sampaikan tujuan pembicaraanmu di awal. Berikan kesimpulan dan rencana aksi yang jelas di akhir. Jika meminta sesuatu, berikan tenggat waktu yang spesifik.
  2. Hindari: Meninggalkan percakapan dalam keadaan “menggantung” tanpa keputusan atau langkah selanjutnya yang jelas.

Cara Berbicara dengan Tipe Perceiving (P):
Mereka menyukai fleksibilitas, pilihan, dan spontanitas. Mereka merasa terkekang oleh keputusan yang terlalu cepat atau rencana yang terlalu kaku.

  1. Lakukan: Ajak mereka berdiskusi tentang berbagai kemungkinan dan opsi. Gunakan frasa seperti, “Salah satu idenya adalah…” atau “Bagaimana kalau kita eksplorasi kemungkinan ini?”. Beri mereka ruang untuk mengubah pikiran.
  2. Hindari: Mendesak mereka untuk segera membuat keputusan final. Ini bisa membuat mereka menarik diri.
    Menguasai seni komunikasi ini akan mengubah caramu berinteraksi selamanya, baik dengan atasan, rekan kerja, pasangan, maupun anak.

Tentu saja, kamu tidak bisa secara efektif “menerjemahkan” bahasa orang lain jika kamu belum fasih dengan bahasamu sendiri. Langkah pertama untuk menjadi komunikator yang hebat adalah dengan mengenal diri sendiri. Jika kamu siap untuk memahami gaya komunikasi alamimu dan mendapatkan kunci untuk memahami orang lain, mulailah dari sini. Cobalah kuis kepribadian di website kami, unduh laporan lengkapmu, dan gunakan itu sebagai kamus pribadimu untuk membangun koneksi yang lebih otentik dan kuat.

Sumber Data dan Referensi:

The Myers & Briggs Foundation. (n.d.). Communication Style and the MBTI® Instrument. Diakses 24 Juni 2025,

dari https://www.myersbriggs.org/mbti-and-careers/communication-style-and-the-mbti-instrument/
DeVito, J. A. (2018). The Interpersonal Communication Book (15th ed.). Pearson. (Buku teks standar dalam studi komunikasi interpersonal).

Bradberry, T., & Greaves, J. (2009). Emotional Intelligence 2.0. TalentSmart. (Meskipun fokus pada kecerdasan emosional, konsep kesadaran diri dan kesadaran sosial sangat relevan dengan adaptasi gaya komunikasi).

Harvard Business Review. (2022, April 14). How to Communicate with Clarity and Precision. HBR.org. Diakses 24 Juni 2025, dari https://hbr.org/2022/04/how-to-communicate-with-clarity-and-precision

Leave a Reply